
Marni Astuti, S.Pd. Sebagai bendahara Bos (bantuan operasional sekolah) yang terbilang cukup teliti dan cermat. Selain kesibukannya sebagai bendahara, ia mengajar IPA.
************************

Drs. Satmata. Bapak yang satu ini cukup dihormati dan disegani siswa-siswi karena punya postur tubuh yang cukup besar dibandingkan guru-guru lain. Selain wali kelas, beliau juga pernah menjadi Pembina OSIS dan saat ini masih menjadi Pembina Paduan Suara di SPM Negeri 1 Penukal. Tugas utamanya mengajar Seni Budaya.
************************

M.Silegar, S.Pd. mendengar namanya mungkin orang mengira beliau berasal dari Medan (Sumatera Utara).dugaan itu keliru karena Ia aslinya dari Dusun Prabumulih (sekarang Kota Prabumulih). Bapak yang tinggal di Muara Enim ini mengajar mata pelajaran matematika dan juga aktif mengurus koperasi sekolah.
************************

Maulana Idris,S.Pd. hijrah dari Jakarta ke SMP Negeri 1 Penukal, sejak tahun 2005 hingga sekarang. SMP Negeri 1 Penukal yang terletak di Desa Air Itam tetap membuatnya kerasan walau fasilitas publik sangat minim. Di sekolah ini, beliau mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris.
************************

Nurjanah,S.Pd. Alumni dari IKIP Yogyakarta ini yang memang asli Yogyakarta, merintis karir mulai dari berstatus Guru Kontrak hingga PNS. Baginya mengabdi itu dimana saja tidak harus di kampong halaman. Lulusan Sejarah pada IKIP ini mengajar IPS dan luwes dalam pergaulan di lingkungan kerja.
************************

Hasmiyati,S.Pd. mengajar Bahasa Indonesia dan mendapat tugas tambahan sebagai Pembina Perpustakaan dan Majalah Dinding. Dengan rajin ibu Yati,begitu biasa dipanggil, membimbing siswa siswi membuat Majalah Dinding dan mendorong siswa agar rajin berkunjung ke perpustakaan.
************************

Fadri,S.Pd.I. bertugas di SMP Negeri 1 Penukal sejak awal April 2009. Ia mengajar mata pelajaran Agama Islam. Selama ini memang belum pernah ada guru Agama yang berstatus PNS dan memang jurusan Agama Islam. Sehingga kehadiran Pak Fadri di SMP Negeri 1 Penukal sangat diharapkan para guru dan siswa-siswi. Semoga beliau mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengabdi di sekolah terpencil yang terletak di pedesaan ini.
************************

Kemiya. Mengajar mata pelajaran Penjaskes.Unit kerjanya di SDN 1 Air Itam tetapi sudah sejak lama membantu di SMP Negeri 1 Penukal karena memang SMP ini tidak memiliki guru olah raga. Selain mengajar, Pak Kim, biasa dipanggil, menjadi Pembina Olah Raga, khususnya permainan bola basket.
************************

Basroni,SH. Mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan juga menjadi guru pamong di SMP Terbuka . Sebagai guru beliau bisa membagi waktu walau aktivitasnya cukup padat. Dulu Ia pernah bekerja sebagai lawyer tetapi tidak cocok dengan jiwanya. Katanya, pekerjaan itu sarat dengan intrik-intrik bagaimana cara memenangkan suatu perkara. Yang ada di benak katanya,”bagaimana bisa menang”. Jadi segala upaya difokuskan untuk menang. Dan ini menurutnya sering kebablasan. Pak Bas, begitu panggilan akrabnya, selain mengajar, waktu luangnya dimanfaatkan untuk memelihara kebun karet dan sawit. Ia tinggal di Desa Tanjung Kurung,kecamatan
Abab, Muara Enim yang berjarak lebih kurang 10 Km dengan tempatnya mengajar.
************************

Yan Marsandi,S.Pd. Mengajar IPA dan juga mendapat tugas tambahan sebagai Pembina OSIS. Pak Yan, begitu anak-anak memanggilnya, sangat akrab siswa-siswi karena tugas beliau memang banyak bergaul dengan siswa-siswi dalam membina dan mengembangkan kreativitas siswa dalam wadah OSIS.
************************

Ratna Dewi. Lulusan dari Madrasyah Aliyah PP. Raudhatul Ulum Sakatiga Kabupaten OKI,Sumatera Selatan, mengajar Pendidikan Agama. Selain mengajar, ia ditunjuk juga menjadi Pembina UKS, PMR dan Pramuka. Sebagai guru non PNS tidak mengurangi motivasinya untuk mencerdaskan anak-anak walau peghasilan yang diterima jauh dari nilai cukup. Ia berharap pemerintah hendaknya juga memperhatikan kesejahteraan guru-guru non PNS karena kontribusi mereka sangat besar untuk sekolah-sekolah di daerah. Katanya,“Tanpa guru honor, bisa dibayangkan seperti apa sekolah negeri yang ada di desa,”. Ditambahkannya, “janganlah kami dipandang dengan sebelah mata.”
************************

Taufik. Mengajar mata pelajaran Iqro dan ditunjuk menjadi Pembina Olah Raga Volley Ball. Lulusan dari Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga Kabupaten. OKI, sering mengisi ceramah-ceramah keagamaan dan siraman rohani kepada siswa-siswi terutama dalam peringatan hari-hari besar Islam.Pak Taufik memang diakui mempunyai kemampuan yang baik dalam bidang dakwah.
************************

Hendrawati,S.Pd. bidang studi yang biasa diajarkannya adalah IPS tetapi tahun pelajaran 2008/2009 ini ia mendapat tugas mengajar Ketrampilan (Mulok) karena di sekolah ini belum ada guru khusus mulok. Namun demikian Ibu In, panggilan akrabnya, tetap tekun mempelajari IPS yang didapatnya dibangku kuliah karena katanya, siapa tahu tahun pelajaran yang akan datang mendapat tugas mengajar IPS.
************************

Sumarlin,S.Pd. Nasib orang siapa tahu. Berangkat dari guru honor biasa dan meningkat sedikit menjadi guru honda (honor daerah). Dan akhirnya diangkat menjadi PNS penuh dan tempat bertugas utamanya di SMPN 3 Penukal sementara di SMPN 1 Penukal mengajar mata pelajaran IPS sebagai tenaga honor.
************************

Usnaida, S.Pd. Mengajar matematika dan selain itu ditunjuk sebagai wali kelas. Kesibukann lainnya, Ia uga mengajar pada SMA Negeri 1 Penukal. Tahun lalu dipercaya menjadi Pembina Pramuka di SMP Negeri 1 Penukal.. Ibu Us, panggilan akrabnya,berdomisili di Desa Gunung Menang yang berjarak lebih kurang 9 Km dari sekolah tempatnya mengajar.mungkin untuk ukuran di kota tidak terlalu jauh tapi keamanan dan kenyamanan itu yang jadi persoalan.Beruntung, suaminya juga seorang guru sehingga tak perlu khawatir di jalan walau harus melewati hutan dan jalan berlubang-lubang.Ibu yang satu ini rela mengajak bayinya yang baru berumur beberapa bulan demi menjalan tugas dan panggilan jiwa.
************************

Yusmawati. Ibu satu anak ini sudah mengajar di SMPN 1 Penukal selama 2 tahun. Sehari-hari beliau mengajar mata pelajaran TIK. Yang sering membuatnya kerepotan adalah pada saat mau praktik di ruang computer tiba-tiba lampu mati sehingga menghidupkan computer tidak bisa. Rencana praktik menjadi tertunda minggu depan. Cerita mati lampu di kecamatan penukal khususnya sudah menjadi bahan kekesalan setiap hari. Namun begitu, Ibu Yus rupanya tidak kehilangan akal, dia meminta murid menghidupkan mesin generator kecil. Ia selalu berpikir dan berupaya agar anak didiknya ketika lulus dari SMP sudah bisa mengoperasikan komputer. “dan jangan sampai memalukan,”katanya.
************************

Neni Triyana,S.Pd. Ia sengaja meninggalkan kota Palembang hampir dua tahun yang lalu untuk mendarmabaktikan ilmunya di tengah masyarakat. Kalau sekarang banyak guru berlomba-lomba ingin mengajar di kota maka Ibu Neni tidaklah demikian. Ibu Neni berpendapat guru itu sejatinya memiliki semangat pengabdian yang tinggi dan rela berkorban.ditambahkannya,”kita lihat saja sekarang…sekolah-sekolah di kota kebanjiran guru sementara sekolah-sekolah di pelosok atau di daerah terpencil kekurangan guru.” Kalau sudah begini siapa yang salah,katanya dengan nada setengah bertanya. Selain mengajar matematika di SMP Negeri 1 Penukal, ia mengajar pula di beberapa sekolah
************************

Ali Mantap,S.Pd. alumni SMPN 2 Talang Ubi (sekarang SMPN 1 Penukal) ini belum genap satu tahun menjadi guru. Ia mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris. Kepribadiannya cukup bersahaja dan walau masih yunior dalam pengalaman tetapi putra asli Gunung Menang ini bisa menyesuikan diri dengan mantan guru-gurunya yang sekarang sudah jadi koleganya. Pembawaannya yang mantap, membuat ia sangat disukai dan disegani muri-murid…Tidak percuma diberi nama Pak Ali Mantap…
************************

Pipin Lia Anggraini, S.Pd. Ia lebih akrab dipanggil Bu Pipin. Menjadi guru di SMP Negeri 1 Penukal sejak awal semester II tahun pelajaran 2008/2009. bidang studi yang diajarkannya ada IPA. Sebenarnya banyak tempat mengajar katanya, tetapi ia lebih memilih mengajar di SMP Negeri 1 Penukal dimana ia dulu pernah dididik. Katanya, walau ia sudah menjadi guru tetapi tetap hormat dengan bapak dan ibu guru yang dulu telah mendidiknya.
************************