SELAMAT DATANG DI BLOG SMPN 1 PENUKAL - MUARA ENIM - SUMSEL... KUALITAS PENDIDIKAN MERUPAKAN CERMIN PERADABAN SUATU BANGSA... WAHAI PARA GURU...MARI SATUKAN LANGKAH DEMI KEJAYAAN INDONESIA...JADILAH GURU BERMARTABAT DAN BERWIBAWA...HAPUS TINDAKAN KEKERASAN TERHADAP SISWA...JADILAH TELADAN BAGI PARA SISWA...JADILAH GURU YANG SESUNGGUHNYA...GURU ADALAH ORANG YANG MENANAMKAN ILMU DAN NILAI-NILAI KEMANUSIAN...GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG BISA MENJADI TELADAN...

Thursday 25 June 2009

JALAN MASIH PANJANG

Oleh Edi Suswanto,S.Pd


(Sebuah kegagalan dalam menenpuh ujian nasional bukanlah akhir dari segalanya)

Sabtu 20 Juni 2009 membawa kabar buruk bagi SMPN 1 Penukal. Sebanyak 39 atau 70,25% siswa tidak berhasil dalam ujian nasional (UN) tahun pelajaran 2008/2009.Sontak saat pengumuman kelulusan diterima para orang tua siswa,suasana menjadi histeris karena banyak siswa yang menjerit dan ada yang sampai jatuh pingsan. Untuk mengantisipasi keadaan sekolah mengambil inisiatif untuk meminta bantuan pengamanan dari pihak kepolisian sektor Penukal Abab.
Suasana sedih tidak hanya dialami para siswa tetapi para dewan guru juga ikut larut dalam suasana itu. “saya tidak tidur semalaman memikirkan hasil UN ini,”kata M.Zen, S.Pd, kepala Sekolah SMPN 1 Penukal dengan wajah yang masih terlihat pucat karena kurang tidur. “ini benar-benar di luar dugaan dan saya tidak menyangka akan jadi seperti ini,”tambahnya.
Diakui memang agak susah menjelaskan kepada para orang siswa yang gagal dalam ujian,sebagian bisa menerima penjelasan dan ada beberapa yang protes. “anak saya tidak bodoh pak dan menurut anak saya ada yang lebih bodoh darinya tetapi lulus, bagaimana itu pak,” ujar salah satu orang tua siswa yang tidak percaya kalau anaknya tidak lulus karena bodoh. Beruntung pihak sekolah bisa memberikan penjelasan secara transparan kepada orang tua siswa dan siswa sehingga kesalahpahaman bisa diatasi dengan baik.
Pihak sekolah memberikan saran kepada siswa yang tidak berhasil agar mengikuti Kejar Paket B. Sekolah akan memfasilitasi siswa agar bisa ikut Ujian Paket B. Saran dari sekolah ini diikuti oleh siswa dan semuanya sekarang sudah terdaftar untuk ikut Ujian Paket B yang akan diselenggarakan pada 1 – 3 Juli 2009 di SMPN 2 Penukal, Babat.
Selaku wakil kepala sekolah, saya (Edi Suswanto) telah memberikan pandangan dan memotivasi siswa agar tetap tidak patah semangat belajar karena perjalanan hidup masih panjang. Kegagalan UN bukanlah akhir dari segalanya. Banyak upaya yang bisa ditempuh seperti mengikuti Ujian Paket B. kata orang bijak, ‘kalau emas walau dicelupkan dalam lumpur masih akan tetap emas’ jadi kalau siswa merasa dia adalah emas maka diletakkan dimana saja tetap emas. Untuk apa kita terus berkeluh kesah menyesali sesuatu yang sudah menjadi bubur. Lebih baik kita melihat kenyataan sekarang apa yang harus kita kerjakan dan perbuat.
“Saya katakan kepada siswa, tidak ada guru yang berniat supaya anak didiknya tidak lulus. Kalau ada guru semacam itu berarti pada diri guru itu ada yang tidak beres. Maka kalau ada siswa yang berprasangka ada guru dengan sengaja tidak meluluskan, itu keliru,” tegas saya dalam pertemuan dengan para siswa yang tidak berhasil.
Di tengah kabar buruk itu ada juga kabar baiknya yakni 5 orang siswa berhasil meraih peringkat 5 besar (The Big Five). Juara umum pertama diraih oleh Riza April Nuruddin, kedua diraih oleh Yuni Arita, ketiga adalah Apriyeni Lestari,keempat adalah Rumi Opini,kelima adalah Meiyana Puspita Sari. Dengan didampingi para orang tua, kelima siswa yang berhasil mengukir prestasi tersebut menerima piagam dari kepala sekolah.
Orang bijak selalu berkata, tupai yang baik, dia tidak akan pernah jatuh untuk kedua kali. Bumi ini memang tidak datar maka jalan yang dilalui akan selalu naik-turun. Begitulah cerita kehidupan kita. Dunia masih belum berakhir maka wahai generasi penerus bangsa pahatkanlah prestasi gilang-.gemilang yang selalu bersinar sepanjang zaman. Semoga saja berita buruk yang mendera SMPN 1 Penukal akan berbuah menjadi the spirit of reformation.



No comments:

Post a Comment